Panel fotovoltaik memang terlihat menguntungkan karena selain bisa menghemat pemakaian listrik, listrik yang berlebih pun bisa dijual kembali. Tapi sebelumnya, kamu harus tahu jenis-jenis yang ada sebelum memutuskan untuk membeli dan memasang yang mana.
Monocrystalline
Terbuat dari kristal silikon, ini adalah bentuk paling tua dan paling mahal dari sel fotovoltaik. Kristal ini diproduksi dengan memasukkan benih silikon pada silikon yang dilelehkan. Kristal kemudian secara perlahan terbentuk di sekitar benih, yang kemudian membentuk batang silinder yang siap untuk dipotong.
Karena terbuat dari kristal murni, monocrystalline memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Selain itu, warna dan bentuknya yang serupa juga membantu aspek estetika. Kebanyakan perusahaan terbiasanya membuat panel fotovoltaik dengan metode ini, sampai jenis kedua ditemukan.
Monocrystalline yang efektif menjadikannya butuh lebih sedikit tempat untuk dipasang. Panel berbahan ini juga bisa bertahan dalam waktu yang lama, yaitu kira-kira 25 tahun. Tapi karena kualitas dan proses pembuatan, monocrystalline lebih mahal dari jenis-jenis panel lainnya.
Polycrystalline
Jenis kedua adalah polycrystalline. Awal prosesnya hampir sama dengan monocrystalline, setelah benih silikon dimasukkan, wadahnya dibiarkan untuk kering. Proses ini tidak hanya menghasilkan satu kristal, tapi beberapa potongan kristal kecil.
Awalnya jenis ini tidak diperhitungkan karena tingkat efisiensinya yang rendah, tapi setelah proses produksi ditingkatkan, kualitasnya membaik. Karena lebih murah, jenis ini menjadi salah satu yang paling umum digunakan sekarang.
Film Tipis
Jenis yang satu ini tidak menggunakan kristal melainkan dengan menaruh lapisan tipis bahan fotovoltaik ke kaca atau plastik. Jenis ini tidak terlalu efektif sehingga kamu perlu panel yang cukup luas supaya bisa mendapat energi yang dibutuhkan.
Film tipis adalah jenis yang paling murah karena tidak lagi bergantung pada kristal. Selain itu, bentuknya yang fleksibel bisa dipakai di berbagai jenis bentuk atap rumah. Dengan pengembangan, di masa depan jenis ini diyakini akan jadi panel fotovoltaik yang paling banyak dipakai.